Selasa, 26 November 2019

Proses Perencanaan dalam Pendidikan


PROSES PERENCANAAN DALAM PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Dalam hal apapun, perencanaan tentu menempati posisi yang sangat penting. Perencanaan merupakan unsur penting dan strategis yang memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan yang baik adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Begitu pula dalam hal pendidikan. Bagi sebuah lembaga pendidikan, perencanaan menempati posisi strategis dalam keseluruhan proses pendidikan. Perencanaan pendidikan itu memberikan kejelasan arah dalam usaha proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga manajemen lembaga pendidikan akan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Artinya perencanaan memberi arah bagi ketercapaian tujuan sebuah sistem, karena pada dasarnya sistem akan berjalan dengan baik jika memenuhi persyaratan dan unsur-unsur dalam perencanaan itu sendiri.
Beranjak dari penjelasan tersebut, maka dalam makalah ini penulis akan membahas beberapa masalah terkait perencanaan dalam pendidikan, yaitu mengenai proses perencanaan dalam pendidikan dan hal-hal apa saja yang hendaknya diperhatikan dalam proses perencanaan dalam pendidikan.
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses perencanaan dalam pendidikan?
2.      Apa saja hal-hal yang hendaknya diperhatikan dalam proses perencanaan?
C.       Tujuan
1.      Mengetahui proses perencanaan dalam pendidikan.
2.      Mengetahui hal-hal yang hendaknya diperhatikan dalam proses perencanaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Proses Perencanaan dalam Pendidikan
Terdapat tahapan-tahapan dalam perencanaan-perencanaan. Adapun tahapan-tahapan perencanaan dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai
Langkah pertama yang dilakukan dalam perencanaan dalam pendidikan yaitu menentukan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang tepat dalam merumuskan perencanaan kedepannya. Dengan ditetapkannya tujuan ini, proses perencanaan akan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan/dikehendaki sebelumnya.
2.      Mengumpulkan data
Ada 5 tahapan dalam sistem pengumpulan dan pengorganisasian data, yaitu:
a.       Data dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sistem
b.      Kedua, data diisikan atau ditempatkan di tempat penyimpanan data
c.       Ketiga, data diolah (dikemas) menurut aturan yang sudah ada
d.      Keempat, data ditampilkan dalam bentuk yang dapat digunakan
e.       Kelima, data dipindahkan dari satu titik ke dalam sistem titik yang lain sesuai dengan keperluannya. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasi dan selanjutnya digunakan untuk perencanaan pendidikan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
3.      Mengidentifikasi permasalahan
Fokus yang dibahas dalam hal ini adalah gambaran dan rumusan batasan perencanaan pendidikan. Langkah ini menjadi sangat penting dan strategis, karena setiap kegiatan yang akan dirumuskan dalam proses perencanaan harus diarahkan dalam kerangka pemecah masalah. Kekeliruan dalam rumusan batasan permasalahan berdampak pada kekeliruan merumuskan langkah kegiatan selanjutnya.
4.      Mengkonsepsi/mendesain rencana
Perencanaan pendidikan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat menilai efektifitas berbagai program yang ditangani. Empat bidang perhatian perencanaan pendidikan, yaitu:
a.       Sejumlah aktivitas yang tercakup dalam berbagai lembaga pendidikan
b.      Kebutuhan manusia akan lembaga pendidikan
c.       Perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan dengan proses dan teknik
d.      Administrasi gedung dan peralatan sekolah
Pekerjaan perencanaan pendidikan memerlukan intepretasi ringkas mengenai kebutuhan masyarakat dan cara memenuhinya. Perencanaan haruslah bersifat komprehensif dan seorang perencana harus menyeimbangkan sesuatu yang diinginkan dengan sesuatu yang memungkinkan terjadi.
5.      Melaksanakan perencanaan
Tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh:
a.       Kualitas sumber daya manusia (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan dan siswa).
b.      Iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal
c.       Kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan
6.      Evaluasi rencana
Kegiatan untuk menilai (mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan, sebagai feedback (masukan atau umpan balik). Dengan evaluasi ini dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan dalam proses perencanaan apakah berhasil atau tidak, dan juga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaannya (implementasi).
7.      Revisi rencana
Setelah memperoleh feedback dari tahap evaluasi, selanjutnya adalah menindak lanjuti apa yang menjadi feedback tersebut. Menentukan cara bagaimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana[1]. Dilakukan revisi terhadap perencanaan ketika memang ada permasalahan yang timbul dan tidak sesuai dengan rencana awal. Lebih memperbaiki, melengkapi dan menyempurnakan rencana ke depan berdasarkan pengalaman (masalah).
Adapun langkah-langkah perencanaan pendidikan menurut Edgar L. Morphet dalam buku Planning and Providing for Excellent Education adalah sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan informasi dan analisis data
2.      Mengidentifikasi kebutuhan
3.      Mengidentifikasi tujuan dan prioritas
4.      Membentuk alternatif penyelesaian
5.      Mengimplementasikan, menilai dan memodifikasi
B.       Hal-hal yang Hendaknya Diperhatikan dalam Perencanaan Pendidikan
1.      Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
Ketika akan membuat sebuah perencanaan, maka harus mengerti dahulu target apa yang ingin dicapai. Dengan menentukan tujuan yang jelas maka akan lebih mempermudah dalam proses perencanaan dan langkah ke depannya.
2.      Perencanaan bersifat sederhana, realistis dan praktis
Perencanaan hendaknya dibuat sederhana. Artinya perencanaan tersebut mudah dipahami dan tidak terkesan berbelit-belit. Perencanaan juga realistis artinya perencanaan dibuat dengan mempertimbangkan kualitas dari sumber daya yang ada. Kemudian kualitas sumber daya tersebut dijadikan sebagai patokan dalam menentukan bagaimana perencanaan dibuat. Jangan sampai perencanaan dibuat akan tetapi sumber daya yang ada tidak dapat mendukung/tidak bisa maksimal. Perencanaan juga praktis, maksudnya dari perencanaan yang sederhana tadi maka perencanaan tersebut mudah dalam pengaplikasiannya. Tidak memberatkan sumber daya yang ada.
3.      Perencanaan terinci dan memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan, sehingga mudah dijalankan
4.      Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi[2]
Perencanaan hendaknya bersifat fleksibel, artinya perencanaan dapat mengikuti kondisi yang terjadi di dalam pelaksanaan. Jika memang terjadi kendala, maka perencanaan dapat disesuaikan agar dalam pelaksanaannya tidak menghambat.



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
1.      Dalam proses perencanaan pendidikan terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.       Merumuskan dan menentukan tujuan yang hendak dicapai
b.      Mengumpulkan data
c.       Mengidentifikasi permasalahan
d.      Mengkonsepsi/mendesain rencana
e.       Melaksanakan perencanaan
f.       Evaluasi perencanaan
g.      Revisi perencanaan
2.      Adapun hal-hal yang hendaknya diperhatikan dalam proses perencanaan dalam pendidikan, yaitu:
a.       Perencanaan didasarkan pada tujuan yang jelas
b.      Perencanaan bersifat sederhana, realistis dan praktis
c.       Perencanaan terinci dan memuat uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan, sehingga mudah dijalankan
d.      Memiliki fleksibilitas, sehingga mudah disesuaikan dengan kondisi dan situasi.



DAFTAR PUSTAKA


Made, Pidarta. Perencanaan Pendidikan Parsipatori. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2000
http://drarifin.wordpress.com/2010/07/15/konsep-perencanaan-pendekatan-dan-model-perencanaan-pendidikan




[1] Pidarta Made, 2000, Perencanaan Pendidikan Parsipatori, (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
[2]http://drarifin.wordpress.com/2010/07/15/konsep-perencanaan-pendekatan-dan-model-perencanaan-pendidikan

1 komentar: