Rabu, 28 Maret 2018

Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Kondisi umat islam saat ini banyak tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan bila dibandingkan dengan umat-umat yang lain. Ini tentu sebuah fenomena yang memprihatinkan karena sangat berbeda dengan kemajuan-kemajuan yang pernah ditorehkan oleh periode-periode pendahulunya terutama di zaman dinasti Umayyah dan dinasti Abbasiyah.
Banyak hal yang perlu diingat kembali dari zaman-zaman tersebut. Bagaimana Rasulullah membina sebuah generasi yang mampu mengubah kehidupan jahili menjadi masyarakat yang beradab.[1] Bagaimana umat islam mampu memperluas ajaran Islam dan juga memajukan ilmu pengetahuan.
Sangatlah penting mempelajari sejarah peradaban islam guna menambah pengetahuan bagaimana Islam pernah menjadi adi kuasa dan mengambil hikmahnya untuk kehidupan saat ini. Maka langkah awal daripadanya adalah memahami bagaimana sejarah peradaban islam dan bagaimana maksud sejarah peradaban islam sebagai ilmu pengetahuan.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian Sejarah Peradaban Islam ?
2.      Apakah pengertian Ilmu Pengetahuan ?
3.      Bagaimana maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan ?
C.       Tujuan
1.      Mengetahui pengertian Sejarah Peradaban Islam.
2.      Mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan.
3.      Mengetahui maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sejarah Peradaban Islam
Sejarah, dalam bahasa Arab tarikh atau dalam bahasa Inggris history, adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa. Definisi yang umum dari sejarah adalah masa lampau umat manusia. Menurut Gottschalk, pengertian sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala sisinya. Sementara itu, Ibn Khaldun berpandangan bahwa sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu peristiwa pada masa lampau.
Sejarah menurut Sartono Kartodirdjo dalam bukunya Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis sebagai suatu cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta terangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Kesatuan itu menunjukkan koherensi, artinya berbagai unsur bertalian satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Fungsi unsur-unsur itu saling menopang dan saling bergantung satu sama lain.[2]
Dalam sejarah terdapat rekontruksi masa lalu yang dapat memaparkan penggalan-penggalan peristiwa masa lalu, mengaitkan antara peristiwa-peristiwa yang telah terjadi guna mencapai kebenaran sejarah dan memahami maknanya, serta rumusan-rumusan sebab-sebab munculnya peristiwa dan tentang periodisasi peristiwa tersebut.
Istilah peradaban (civilization) sering disinonimkan dengan istilah kebudayaan (culture) karena keduanya terkait dengan aktifitas manusia. Akan tetapi diantara keduanya memiliki titik penekanan yang berbeda, yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Peradaban terbentuk dari kreasi-kreasi kebudayaan manusia dalam upaya menciptakan identitas kemanusiaan dan kehidupan berkeadaban tinggi.
Hodgson mendefinisikan peradaban sebagai sebuah pengelompokan yang relative luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan yang telah terbagi dalam tradisi-tradisi komulatif dalam bentuk kebudayaaan-kebudayaan tertinggi. Jika dikaitkan dengan komunitas masyarakat, peradaban merupakan identitas tertinggi dari berbagai komunitas masyarakat dan yang membedakannya dengan komunitas masyarakat lain.
Peradaban terbentuk dari berbagai unsur-unsur budaya yang saling terkait. Unsur-unsur kebudayaan tersebut adalah agama, bahasa, ras, letak geografis, institusi dan adat istiadat.
Peradaban merupakan sebuah proses dan sekaligus warisan sejarah kebudayaan manusia yang berkembang dan maju. Kebudayaan merupakan aktifitas pemikiran berupa kekreatifan manusia dalam mempertahankan eksistensi dan kebebasan sebagai makhluk yang membuat hidup menjadi lebih mulia.
Peradaban bersifat dinamis dan siklusnya berjalan mengikuti hokum tantangan dan tanggapan. Jika sekelompok komunitas umat manusia dapat memberikan tanggapan atas tantangan-tantangan yang muncul berarti awal dari sebuah kemajuan peradaban dalam masyarakat. Sebaliknya, jika tantangan-tantangan yang muncul tidak dapat ditanggapi maka masyarakat akan mengalami kemunduran peradaban. Hal ini adalah hokum sejarah yang merupakan bagian dari hokum kosmos yang sulit dibantah oleh akal sehat.[3]
Sementara itu, peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. Kebudayaan Islam dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaan” (Arab, al-Tsaqafah; Inggris, culture) dan “peradaban” (Arab, al-Hadharah; Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah itu dibedakan.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan, manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi.[4]
Menurut Koentjaraningrat, peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.[5]
Berdasarkan berbagai pengertian diatas, tampaknya para ahli sampai saat ini masih belum menemukan secara pasti perbedaan dalam memaknai arti keduanya (kebudayaan dan peradaban). Untuk memudahkan hubungan antara kebudayaan dan peradaban dalam studi ini, pendapat Oswald Speengler yang dikutip Samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk menunjuk upaya-upaya manusia yang masih terus berlanjut, sedangkan peradaban untuk menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka, tampaknya sedikit banyak bisa membedakannya.[6]
Jadi, sejarah peradaban Islam dapat diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan islam dalam perspektif sejarahnya. Dapat pula diartikan sebagai kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad saw sampai perkembangan kekuasaan islam saat ini yang berperan dalam melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.

B.       Pengertian Ilmu Pengetahuan
Istilah ilmu pengetahuan merupakan penggabungan dua kata yang bermakna pengetahuan ilmiah. Istilah ilmu merupakan terjemah dari bahasa Inggris science, berasal dari bahasa Latin scientia yang diturunkan dari kata scire, yang berarti mengetahui (to know) dan belajar (to learn), maka ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat empiris dan melalui suatu cara tertentu.
Karena yang ingin diketahui atau dipelajari bersifat empiris, maka ilmu dapat didefinisikan sebagai suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, dan mencari hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai gejala-gejala yang diamati serta bersifat mampu menguji diri sendiri. Pengertian ini tidak jauh berbeda dari yang dikemukakan oleh James Conant, bahwa ilmu adalah suatu deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai eksperimen serta observasi, dan berguna untuk diamati serta dieksperimentasikan lebih lanjut.
Dengan demikian ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan.[7]
Sedangkan istilah pengetahuan dapat diartikan sebagai sesuatu yang diperoleh dengan pengalaman-pengalaman. Dan ilmu merupakan salah satu dari cabang pengetahuan.[8]
Jadi, ilmu pengetahuan adalah deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain sebagai hasil eksperimen serta observasi yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman.


C.       Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan
Berpijak dari pengertian-pengertian di atas, maka bisa didapat sebuah hubungan antara sejarah peradaban Islam dan ilmu pengetahuan.sesuatu bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu, yaitu:
1.      Memiliki obyek yang jelas
2.      Memiliki metode tertentu
3.      Disusun secara sistematis
4.      Menggunakan pemikiran yang rasional
5.      Kebenarannya bersifat objektif
6.      Memiliki tujuan.[9]
Dari keempat kriteria tersebut, nampaknya sejarah peradaban Islam diketahui telah memenuhinya. Hal ini dibuktikan dengan alasan-alasan berikut:
1.      Sejarah peradaban Islam membahas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam dunia Islam di masa lampau. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam sudah memiliki obyek yang jelas.
2.      Di dalam memperoleh informasi tentang sejarah peradaban Islam,
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
a.       Metode observasi
Sejarah peradaban Islam didapatkan dengan menggunakan metode observasi, melalui penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang dilakukan secara sistematis.
b.      Metode dokumenter
Dalam metode dokumenter, maka sejarah peradaban Islam didapat dengan mempelajari secara cermat dan mendalam segala dokumen, catatan ataupun dokumen-dokumen tertulis yang ada untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.[10]
Sedangkan dalam penulisannya, sejarah peradaban Islam melalui beberapa metode, yaitu:
a.       Metode deskriptif
Dengan menggunakan metode deskriptif, sejarah peradaban islam disajikan untuk menggambarkan keadaan pada masa lalu sesuai dengan sebagaimana adanya dan sesuai dengan urutan waktu kejadian, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b.      Metode komparatif
Metode ini berusaha untuk membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya. Metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu masalah tertentu.
c.       Metode analisis sintetis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian, akan tampak adanya kelebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintetis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.[11]
Secara singkatnya, metode yang digunakan dalam sejarah peradaban Islam ini adalah dengan mengumpulkan sumber-sumber atau data-data dan menghubungkannya dengan bukti-buktipeninggalan sejarah, kemudian ditulis secara deskriptif sesuai dengan urutan waktunya. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam telah memiliki metode yang digunakan.
3.      Sejarah peradaban Islam disajikan secara urut (sistematis) berdasarkan tahun kejadian, peristiwa yang mengawali hingga akhir dari peristiwa. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam telah disusun secara sistematis.
4.      Kebenaran fakta sejarah peradaban islam diperoleh dengan dari penelitian sumber sejarah yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
5.      Kebenaran fakta sejarah peradaban islam adalah objektif, karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasarkan fakta yang ada.
6.      Sejarah peradaban Islam disusun dengan tujuan untuk mengenang dan mempelajari kembali lintasan sejaran Islam masa lalu serta mengambil hikmah dan pelajaran untuk kehidupan masa kini.
Sebagai tambahan periodesasi dalam sejarah peradaban islam dimulai dari:
1.      Periode Klasik (650-1250 M)
Meliputi dua masa kemajuan yaitu masa Rasulullah SAW, Khulafaur rasyidin, Bani Umayyah, dan masa-masa permulaan Daulah Abbasiyyah.
2.      Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Pada periode ini terjadi dua kemunduran dan masa tiga kerajaan besar. Turki Usmani, Daulah Syafawiyyah, dan Daulah Mongoliyah di India. Fase tiga kerajaan mengalami kemajuan pada tahun 1500-1700 M dan mengalami kemunduran kembali tahun 1700-1800 M.
3.      Periode Modern (1800-sekarang)
Pada periode ini umat islam banyak belajar dari barat dalam rangka mengembalikan balance of power. Dalam era ini islam mulai bangkit dengan melakukan pembaharuan.
Dilihat dari alasan-alasan tersebut, maka sejarah peradaban Islam sudah dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena sudah memenuhi kriteria ilmu pengetahuan.
Diantara tujuan menjadikan sejarah perdaban islam sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai refleksi agar umat islam saat ini dan yang akan dating mampu memahami nilai-nilai penting islam yang sebenarnya. Umat islam harus menyadari secara mendalam bahwa kita pernah memiliki peradaban besar yang melahirkan banyak ilmu pengatahuan. Dan dapat bergerak, mengajak dan menghimpun kembali umat untuk meneruskan peradaban yang sudah lama rapuh dan lemah yang menjadi keadaan yang memprihatinkan seperti saat ini karena umat islam sekarang lebih focus dalam ritual dengan melupakan aspek social dan intelektual.
Dan juga menambah pemahaman terhadap sejarah peradaban islam untuk membangun dan menghidupkan kembali atau mengulang sejarah keemasan islam yang akan merubah pandangan dunia terhadap islam.


  
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.         Sejarah peradaban islam adalah kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad saw sampai perkembangan kekuasaan islam saat ini yang berperan dalam melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
2.         Ilmu pengetahuan adalah deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain sebagai hasil eksperimen serta observasi yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman.
3.        Sejarah peradaban islam dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi kriteria ilmu pengetahuan yaitu, memiliki obyek yang jelas, memiliki metode tertentu, sistematis dan bertujuan.
4.     
B.       Saran
Dengan mempelajari sejarah peradaban islam, dapat merubah wajah islam kini dan nanti khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Lebih mengetahui sejarah masa lalu, menghargai dan mengambil pelajaran dari setiap peristiwa maupun tokoh-tokoh sejarah dalam memajukan islam dan merubah pandangan negatif agama lain terhadap islam. Dapat menjunjung tinggi dan melestarikan kebudayaan yang sesuai dengan kaidah dan norma-norma islam yang benar. Dan dapat mengimplementasikan ajaran islam yang dapat menjadi rahmatan lil alamin.


DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Bakri,syamsul. 2015. SejarahPeradaban Islam.Sukoharjo: IAIN press
Fu’adi, Imam. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Teras.
Santoso, M. A, dkk. Fattah. 2005. Studi Islam 3. Surakarta: LPID UMS.
Supriyadi, Dedi. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Yatim, Badri. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.



[1]Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. Iii.
[2]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.13-14.
[3]Dr.SyamsulBakri, M. Agp. SejarahPeradaban Islam.(sukoharjo, IAIN press, 2015). Hal. 1-3.
[4]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.18.
[5]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 2.
[6]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.19.
[7]Fattah Santoso dkk, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2005), h. 28.
[8]Ibid., h. 31.
[9]Ibid., h. 30.
[10]Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 5.
[11]Ibid., h. 6.

1 komentar:

  1. 'afwan, izin menjadikan beberapa tulisan di sini untuk tambahan makalah saya🙏

    BalasHapus